Libasnews7.Com – Lampung Selatan,
Sebuah lokasi yang diduga tempat penampungan BBM ilegal milik oknum aparat terbakar di jalan Lintas Sumatera, Desa Haduyang, Natar, Lampung Selatan, Rabu (27/9/2023), sekitar pukul 17.00 WIB.
Informasi terbakarnya tempat penampungan BBM ilegal diduga milik oknum aparat yang banyak beredar di media mendapat sorotan dari LSM Restorasi Untuk Kebijakan (Rubik) Lampung.
Ketua Rubik Lampung, Feri Yunizar, pasca insiden kebakaran mengaku kaget ketika mendengar informasi jika ada keterlibatan oknum aparat dalam diduga Penyelundupan BBM ilegal di wilayah Natar tersebut.
“Sangat disesalkan ya, ternyata di Lampung ini masih banyak aktivitas yang melanggar aturan. Contohnya penyelundup BBM ilegal untuk kepentingan pribadi. Apalagi isunya ini diduga punya oknum aparat di Lampung. Parahnya lagi, dugaan muncul dan terkuak ketika terjadi insiden. Jadi selama kemana APH yang menangani. Sudah ngadem ya,” sesal Feri, Sabtu (30/9).
Terkait tempat penampungan BBM diduga Ilegal yang terbakar tersebut, Feri mendesak APH untuk membongkar dan mengusut tuntas siapa aktor di baliknya, terutama pemilik yang diduga melibatkan beberapa oknum aparat TNI dan Polri di Lampung.
“Intinya saya meminta pihak berwenang agar turun tangan membongkar tindak kejahatan seperti ini. Kalau bisa sampai ke akar-akarnya. Karena jelas ini sangat merugikan rakyat dan negara. Apalagi saya mendengar ada keterlibatan oknum TNI dan Polda Lampung. Ini tidak bisa dibiarkan,” tegas Feri.
Seperti diketahui, pada saat insiden kebakaran, lokasi penampungan BBM itu nyaris tak terlihat. Lokasi yang terbakar di depan perusahaan AMP milik pejabat di Lampung.
Menurut keterangan warga, selintas aktifitas sehari hari hanya nampak berupa rest area parkiran mobil truk fuso dan bengkel pres per mobil. Lokasi yang terbakar itu diketahui banyak orang adalah gudang BBM milik oknum anggota. “Ya mas, itu gudang BBM punya anggota,” katanya.
Lebih lanjut, lokasi gudang itu sudah ada dan beroperasi sejak beberapa tahun lalu, dan dikendalikan oleh oknum anggota TNI-AD yang duet dengan oknum anggota Polda Lampung. Setiap hari ada truk tangki pertamina yang keluar masuk areal itu.
Oknum anggota TNI itu bertugas di satuan intel salah satu Kodim berinisial Y yang bekerjasama dengan anggota Polisi bertugas di Polda Lampung berinisial B.
Selain mobil pertamina, lokasi itu juga menjadi tempat menurunkan CPO (limbah sawit) milih pengusaha berinisial FH warga Kabupaten Pesawaran.
Sementara kasus ledakan gudang tempat penimbunan BBM ilegal di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Sumber Rejo, Kecamatan Kemiling, yang menewaskan satu orang Mei 2023 juga masih misteri.
Pasalnya hampir dua bulan sejak peristiwa itu pada Selasa malam, 30 Mei 2023 hingga saat ini belum terungkap siapa aktor atau otak pelaku penimbun BBM tersebut.
Padahal satu orang sopir Pertamina atas nama Ahmad Supriyanto (52) meninggal karena terbakar, akibat ledakan tersebut dan sempat dirawat di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin.
Warga sekitar yang menyaksikan tragedi tersebut Irhman mengatakan, sopir yang menggunakan kaos pendek sempat minta tolong karena badannya penuh dengan api.
Setelah keluar dari ledakan itu, dengan posisi api masih menyala di tubuhnya korban langsung berlari menuju bak air. “Ga tau kasus gimana mas. Kabarnya banyak aparat terlibat,” kata warga sekitar lokasi.
Menurut warga aktivitas ilegal yang berjalan saat malam hari. Warga menduga tempat cucian mobil itu hanya dijadikan modus agar warga tidak curiga.
“Modusnya aja cuci mobil, masak setiap malam berisik mobil Pertamina masuk dan mobil-mobil bak modifikasi masuk,” katanya.
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra mengatakan kejadian tersebut masih dalam penyelidikan dan menunggu hasil dari tim Puslabfor Polda Sumatera Selatan. “Masih penyelidikan dan menunggu hasil dari Puslabfor Polda Sumsel,” katanya. (Asipi)