Jalan Desa Manduamas Lama Longsor Parah, Warga Desak Perbaikan Sebelum Ada Korban

Manduamas Lama, Tapteng — PublikNusantara.id. Ruas jalan utama yang menghubungkan Desa Manduamas Lama dan Desa Manduamas Baru di Kecamatan Manduamas, Kabupaten Tapanuli Tengah, mengalami longsor parah akibat banjir bandang yang terjadi pada tahun 2024. Longsor ini menyebabkan jalan mengalami kerusakan dengan kedalaman sekitar 30 meter di sekitar tikungan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun 6 Desa Manduamas Lama. Kondisi ini membuat para pengguna jalan cemas saat melintasi area tersebut, 29 Maret 2025.

Menurut warga setempat, kondisi jalan semakin mengkhawatirkan karena tebing yang longsor terus mengalami erosi akibat curah hujan yang tinggi. “Setiap kali hujan deras, kami selalu waswas karena longsor bisa terjadi sewaktu-waktu. Jika tidak segera diperbaiki, bisa membahayakan pengguna jalan,” ujar salah seorang warga setempat.

Masyarakat yang sering melintas di area tersebut, meminta pemerintah untuk segera melakukan perbaikan jalan sebelum terjadi korban jiwa. Namun, hingga saat ini, belum ada tindakan konkret dari pihak terkait. “Kami berharap pemerintah segera turun tangan karena jalan ini merupakan akses utama bagi masyarakat untuk beraktivitas, termasuk menuju pasar dan sekolah,” tambah warga lainnya.

Kondisi jalan yang semakin kritis ini juga berdampak pada perekonomian warga, terutama para pedagang dan petani yang bergantung pada akses jalan tersebut untuk mengangkut hasil panen dan barang dagangan. Jika tidak segera diperbaiki, warga khawatir dampaknya akan semakin luas, termasuk kemungkinan desa menjadi terisolasi.

Pihak pemerintah daerah, dalam beberapa kesempatan, telah menjanjikan akan melakukan penanganan. Namun, hingga berita ini diterbitkan, belum ada kepastian terkait kapan perbaikan akan dilakukan.

Warga berharap agar pemerintah segera mengambil langkah nyata untuk memperbaiki jalan sebelum terjadi insiden yang lebih fatal. Mereka juga meminta perhatian dari pihak terkait agar tidak menunda penanganan infrastruktur yang sangat vital bagi kehidupan masyarakat setempat.

( M. Laoly )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *