Jakarta – Kapal tongkang bermuatan batubara karam di Pelabuhan Bangun Nusantara Jaya Makmur [BNJM] pada Minggu [12/3] lalu. Diketahui kondisi kapal tongkang tersebut, separo terendam air sungai Napu, di desa Telang Baru, Kecamatan Paju Empat, Kabupaten Barito Timur [Bartim]. Karamnya kapal tongkang tersebut, sontak membuat heboh.
Melansir dari Kalteng Pos, Tongkang dengan nomor lambung PST 208, yang ditarik kapal Tugboat Dillah Samudera, rencana berlayar setelah loading atau muat batubara.
Akibat insiden tersebut, mengakibatkan tongkang yang sarat dengan muatan batubara kandas dengan posisi nampak patah pada bagian tengah, dan separo badan kapal tenggelam.
Terkait karamnya kapal tersebut, pihak PT BNJM yang diwakili Kuasa Direktur Harry Susanto mengatakan, jika masalah pelabuhan langsung dikelola Pelindo. Ketika awak media menanyakan soal tanggung jawab, Harry mengarahkan agar menanyakan langsung ke Pelindo, yang berkantor pusat di Medan, Sumatera Utara.
Menanggapi Insiden tongkang karam tersebut, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Wartawan Republik Indonesia [DPP PWRI] Dr. Suriyanto PD, SH, MH, M.Kn meminta Pemkab setempat berkoordinasi dengan Pemprov dan pemerintah pusat untuk menangani kasus tersebut dengan tuntas, dan memitigasi dampak tumpahan batubaranya pada ekosistem perairan dan penghidupan nelayan sekitar.
“ Harus ada koordinasi pihak-pihak terkait untuk menangani insiden tersebut dengan tuntas, tidak bisa saling melempar masalah, dan memitigasi dampak tumpahan batubaranya pada ekosistem perairan di sekitar kawasan pelabuhan,” tuturnya.