Way Kanan — Kelangkaan penjualan BBM khususnya jenis pertalite di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar SPBU di Kabupaten Way Kanan sampai pada saat ini masih saja berlangsung.
Hal tersebut menimbulkan berbagai keluhan di masyarakat khususnya pengemudi angkutan umum dan penjual BBM eceran jenis pertalite.
Pada beberapa hari yang lalu terdapat salah satu SPBU kode 24.45.23 di Kampung Negeri Baru melakukan penutupan total di gardu pengisian BBM jenis pertalite subsidi sehingga hal itu dikaitkan dengan adanya penangkapan 4 oknum pengecor BBM oleh Dandim 0427 Way Kanan pada 3 pekan yang lalu oleh masyarakat.
Namun penanggung (SPBU) 24.345.23 Negeri Baru, Kecamatan Umpu Semenguk, Kabupaten Way Kanan Roby mengatakan terkait penutupan itu terjadi bukan dikarenakan adanya penangkapan tersebut melainkan adanya keterlambatan pengiriman barang dan juga kebijakan pimpinan untuk tidak menjualkan sementara BBM jenis Pertalite.
“Sejauh sebenarnya diakibatkan adanya keterlambatan pengiriman,kami hanya mengikuti intruksi pimpinan mas, untuk kendaraan mobil ataupun sepeda motor yang memang tidak ada antrean di pertalite. Sebab, kami hanya bisa melayani pembelian bagi kendaraan yang mengisi menggunakan BBM jenis pertamax dan solar subsidi di SPBU ini.” Jelas Roby.
Sementara itu, pantauan di SPBU 24.345.21 yang berlokasi di Kampung Bumi Ratu hampir setiap harinya mengalami antrian yang signifikan disebabkan tak ada suport dari SPBU terdekat.
Veronika salah seorang penjual eceran BBM jenis pertalite di sekitar Negeri Baru saat diwawancara mengungkapkan, kekecewaan dan keluhannya terhadap kelangkaan pertalite di salah satu gardu pengisian BBM jenis pertalite subsidi yang tidak beroperasi sehingga harus menuju SPBU lain jika ingin mendapatkannya.
Menurutnya, dari situlah ia mendapatkan sedikit penghasilan dari berjualan BBM. Alasannya karena memang sangat membantu menopang ekonomi Keluarga untuk kehidupan sehari-hari.
Tak hanya Veronika pengguna angkutan barang Heri juga menjelaskan, akibat kelangkaan BBM serta situasi ini pengendara roda empat mengeluhkan tidak dapat menjalankan aktifitas secara normal, para pengendara mendapatkan keterangan dari pihak SPBU setempat kelangkaan ini dikarenakan oleh adanya keterlambatan pengiriman dan stock tonase pengiriman BBM hanya mendapatkan sedikit.
Masyarakat berharap agar pertamina dapat mengambil tindakan cepat serta dapat memberikan pengiriman yang banyak BBM di setiap titik SPBU guna memenuhi kebutuhan kendaraan masyarakat.